"Haruskah aku mencabutnya" keluh burung merak
"Bulu-bulu yang indah mempersona yang hanya menggoda kebangganku ini".
Akan hal kehebatan bakat itu, baiklah orang bodoh berjaga-jaga:
Mabuk pada umpan, namum tak pernah melihat perangkap.
Gunakan seluruh kekuatan dan kecakapanmu untuk takut kepada Tuhan,
Tiada kutukan yang sangat berbisa selain kebebasan-kehendak.
~~@@~~
Sebenarnya sudah hampir tiga minggu aku tidak sihat. Cukup haul semuanya - demam, batuk, sakit perempuan, hilang suara, pening, selsama, badan bisa-bisa..hingga kan aku tidak punya selera untuk menjamah makanan. Hampir seminggu aku hanya makan biskut kering (tak selera) dan buah-buahan.
Dikala ini aku terkenangkan ayah dan ibu... terkenang bagaimana enaknya jika ada mereka disisiku ... menanak bubur nasi kosong untuk ku ... tapi itulah hakikat menjadi seorang perempuan yang tidak punya siapa utk berkasih... harap kan suami ... bila batukku berpanjangan dimalam hari ... dia akan kebilik sebelah ... takut terkena virus ku mungkin..
Mungkin tuhan masih sayangkan aku ... Tok datang menjenguk bila mendengarkan yang sakit ku masih tidak kebah walaupun sudah mencecah ke angka 3 minggu... sudah seminggu dia dirumah dan aku semakin pulih. Dibuatnya aku air jampi (melayu betul aku nie - minum air jampi pulih segalanya ), dimandikan aku dengan air bunga dan ais untuk mengeluarkan bahang badanku yang longlai ini dan lebih mengharukan setiap malam bila terdengar aku terbatuk didlm bilik Tok akan menghulurkan air dan ubat batuk untuk ku, akan diusap dadaku dan kepalaku bila batuk tidak henti ... dan syukur aku semakin pulih ...mungkin aku hanya ingin tempat bermanja ... itu ubat yang paling mujarab ...
No comments:
Post a Comment